Vaksinasi Oral sebagai Alternatif Memperluas Cakupan Vaksinasi Rabies
Dipublikasikan pada 28 Mei 2024
Kementerian Pertanian Indonesia hari ini meluncurkan serangkaian uji coba penggunaan vaksin oral untuk memperkuat pengendalian rabies di seluruh negeri.
Uji coba tersebut diumumkan oleh Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Menurut Nuryani, vaksin rabies oral telah berhasil digunakan di beberapa negara dan Indonesia akan menguji coba penggunaannya di tingkat lapangan di Kabupaten Buleleng dan Karangasem Bali.
“Untuk tahap awal, kami akan uji dulu jenis umpan yang cocok untuk Indonesia. Setelah itu, kami akan mencoba vaksin rabies oral,” kata Nuryani.
Direktur menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, dan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dan Karangasem dalam mendirikan uji coba.
Saat ini ada delapan provinsi di Indonesia yang dinyatakan bebas rabies, sedangkan provinsi lain masih tergolong daerah terjangkit. Untuk wilayah tersebut, strategi utama pengendalian rabies adalah dengan melakukan vaksinasi massal, dengan target 70% populasi hewan rabies (kebanyakan anjing).
“Tantangan dalam vaksinasi massal adalah memvaksinasi anjing liar dan sulit ditangkap dan divaksinasi secara parenteral atau injeksi,” jelas Nuryani.
Nuryani percaya bahwa vaksin rabies oral akan memberikan alternatif bagi anjing yang sulit divaksinasi menggunakan metode konvensional, menawarkan potensi untuk melampaui target cakupan vaksinasi sebesar 70%.
“Yang perlu diperhatikan, vaksinasi oral bukan pengganti vaksin suntik, melainkan pelengkap untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama untuk anjing yang sulit dipegang atau ditangkap.”
Program percontohan akan dimulai dengan uji coba yang akan menilai tingkat preferensi untuk opsi umpan yang tersedia. Umpan awal tidak akan mengandung vaksin melainkan plasebo yang berisi cairan biru yang diberikan langsung ke anjing target.
“Proses pecahnya plasebo di rongga mulut, kemudian diserap di mukosa mulut anjing, akan menyerupai pemberian vaksin rabies oral, yang akan diuji nanti,” kata Nuryani.
Kredit foto: FAO