Sulawesi Selatan Siap Menerima Manfaat Program Ketahanan Kesehatan yang Kolaboratif

Dipublikasikan pada 28 Mei 2024

Gambar Pembuka

img-kc-a098

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sulaiman dan Konjen Australia di Makasar Bronwyn Robbins

Pejabat dari Provinsi Sulawesi Selatan telah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP).

Pejabat Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan maksud tersebut dalam pertemuan virtual pada 9 Juni 2021 yang dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Australia, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian Indonesia, serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Kemitraan strategis antara pemerintah Australia dan Indonesia, AIHSP adalah program 5 tahun yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional di Indonesia dengan menerapkan pendekatan terpadu terhadap masalah kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

“Terima kasih kepada Pemerintah Australia dan Kedutaan Besar Australia, serta Konsul Jenderal Australia di Makassar yang telah mendukung kami selama ini,” kata P Gubernur Sulaiman.

“Saya terbuka untuk diskusi dan komunikasi setiap saat mengenai bagaimana program kemitraan ini bisa sukses di Sulawesi Selatan.”

Sentimen ini diamini oleh Konsul Jenderal Australia di Sulawesi Selatan, Bronwyn Robbins.

“Yang pasti, saat ini di tengah pandemi, Australia dan Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan, memiliki kepentingan bersama untuk bekerja sama dalam merespon dan pulih dari COVID-19” kata Robbins.

“Kemitraan ini akan mendukung upaya pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam merespon dan pulih dari COVID-19 serta membangun sistem ketahanan kesehatan nasional yang lebih kuat dan responsif.”

Konjen menambahkan bahwa AIHSP merupakan salah satu dari sekian banyak kerjasama yang dilakukan antara Australia dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan beliau menyampaikan terima kasih atas kemitraan dan kerjasama yang telah terjalin selama ini.

Sementara itu, Gubernur Sulaiman mencatat kasus rabies, antraks, dan flu burung masih terjadi di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.

Melalui instansi terkait, pihaknya terus melakukan langkah serius untuk memerangi penyakit tersebut, antara lain melalui prosedur pencegahan dan pengawasan, proses pemotongan hewan di RPH, dan penggunaan teknologi modern.

Pj Gubernur menegaskan, Sulsel perlu merespon peluang yang dihadirkan program AIHSP dalam rangka meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat dan daerah.

“Keamanan kesehatan adalah tantangan bagi kita semua,” katanya. “Saya sangat senang dengan AIHSP. Saya sangat menyambut baik program ini.”

Pertemuan 9 Juli menarik berbagai pemangku kepentingan AIHSP, dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi bidang kerjasama dan membangun komitmen untuk pelaksanaan program di provinsi tersebut.

Fase pertama program AIHSP memiliki enam tujuan mendasar yang ditujukan untuk memperkuat: sistem surveilans penyakit; koordinasi sistem informasi yang terintegrasi; kapasitas laboratorium baik di laboratorium kesehatan masyarakat maupun di rumah sakit; kapasitas sumber daya manusia di tingkat nasional dan daerah; dan keterlibatan masyarakat dalam jaminan kesehatan.

Program ini awalnya menargetkan empat provinsi di Indonesia: Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Yogyakarta. Tahap percontohan ini kemudian akan dievaluasi untuk diterapkan di provinsi lain.

Bagikan Tautan