Puskesmas sebagai Layanan Utama Vaksinasi di Masa Pandemi
Dipublikasikan pada 12 April 2024
Pukul 8 pagi, hari Rabu, 25 Mei 2022, langit di Desa Purwokerto tidak bersurya. Gerimis mulai turun di lokasi vaksinasi Covid-19 di sebuah puskesmas di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, itu.
Sudah ada sekitar 30-an orang di sana, sebagian besar wanita dan lanjut usia, menempati kursi-kursi yang tersedia, dalam naungan tenda ukuran cukup besar yang dipasang di halaman depan.
Agak ke dalam, di ruangan utama, belasan petugas yang hampir semuanya perempuan, sudah bersiap di depan meja masing-masing. Dalam balutan seragam cokelat muda dan bawahan hitam, hari itu mereka akan bekerja (lagi) melayani warga yang ingin divaksin.
Tepat pukul 08.20, peserta pertama dipanggil ke meja pendaftaran, lalu berturut-turut ke meja screening dan dicek tekanan darahnya. Setelah dinyatakan lulus screening, ia pindah ke meja berikutnya untuk disuntik, lalu menunggu selama 15 menit untuk observasi dan diberikan kartu sertifikat vaksin.
“Hari ini kami menargetkan 330 warga untuk divaksin, terdiri dari tiga kali sesi. Jumlah petugas yang kami siapkan kurang lebih 16 orang, ada dari bidan, perawat, dokter, dan juga vaksinator, termasuk teman-teman dari relawan PMI (Palang Merah Indonesia—Red),” ujar Imbang Tri Hanekowati, kepala puskesmas yang memimpin sesi vaksinasi hari itu.
Sebagaimana fungsinya, puskesmas menjadi pusat layanan kesehatan masyarakat dan perseorangan di tingkat pertama. Selain itu, puskesmas lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah sekitar.
Terlebih di masa pandemi, puskesmas menjadi semakin penting karena juga menjadi pusat informasi dan sosialisasi seputar Covid-19, sekaligus penanganan awal bagi penduduk desa yang terpapar virus berbahaya tersebut.
“Puskesmas adalah garda terdepan untuk pelayanan masyarakat. Yang miskin maupun kaya, mendapat pelayanan yang sama di sini. Apalagi sekarang sudah ada BPJS. Obat-obatan di puskesmas pun sudah memenuhi standar. Memang fasilitas masih ada kurangnya, tapi kami memiliki dedikasi yang tinggi untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Bagi kami bekerja di tempat ini adalah sebuah amanah,” ujar Imbang yang sudah 13 tahun lebih bertugas di bidang pelayanan kesehatan ini.
Data Kementerian Kesehatan tahun 2020 menyebutkan, puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah 10.205 unit, baik yang nonrawat inap maupun yang menyediakan fasilitas tersebut. Dari angka itu Jawa Barat adalah yang terbanyak dengan 1.083 unit, disusul Jawa Timur (968), dan Jawa Tengah (878).
Puskesmas yang dipimpin Imbang adalah satu dari 2 puskesmas yang ada di di Kecamatan Tayu, Kabupati Pati, Jateng. Dari 21 desa yang dinaungi, mereka menyasar 21.973 warga untuk divaksin, termasuk dari kalangan lansia yang jumlahnya mencapai 3.995.
Sejak akhir bulan April lalu lembaga Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (Australia Indonesia Health Security Partnership / AIHSP) menggandeng dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk melaksanakan program percepatan vaksinasi khusus di sembilan wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah, yaitu Kab. Cilacap, Kab. Pekalongan, Kab. Brebes, Kab. Magelang, Kab. Tegal, Kab. Sragen, Kota Pekalongan, Kab. Pati, dan Kab. Pemalang.
Di Desa Kemasan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, vaksinasi diadakan di puskesmas balai desa, melibatkan banyak pihak mulai dari perangkat desa sampai anggota Babinsa dan polsek setempat. Dan setelah selesai divaksin, baik orang dewasa, anak-anak, sampai lansia, akan diberi sekotak makanan kecil sebagai bentuk “apresiasi” atas partisipasi mereka mendukung program tersebut.
Menurut Kepala Markas PMI Kabupaten Magelang, Arief Setyo Hadi, kunci untuk mendatangkan warga ke puskesmas atau balai desa untuk divaksin adalah dengan menerapkan tiga nilai kearifan lokal: lungguh, suguh, gupuh.
“Lungguh maksudnya ada tempat untuk duduk. Suguh, ada yang disuguhkan, ala kadarnya saja, yang penting ada hidangan atau makanan kecil. Sedangkan gupuh adalah ada perhatian, hangat menyambut tamu. Dan jangan lupa untuk selalu 3S—senyum, salam, sapa,” tutur Arief yang bertugas di puskesmas Kecamatan Srumbung, Kab. Magelang.