Perempuan dengan Disabilitas dalam Pencegahan Rabies: Tantangan dalam Mobilitas dan Sosialisasi Kesehatan
Dipublikasikan pada 4 Maret 2024
Perempuan dengan disabilitas merupakan salah satu kelompok yang merasakan dampak ganda ketika terkena penyakit zoonosis. Salah satu ancaman serius bagi kesehatan penyandang disabilitas adalah penyakit rabies, terutama karena mereka kesulitan dalam mengenali atau menghindari gigitan anjing. Pemahaman ini disampaikan oleh Ni Ketut Leni Astiti, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) di Provinsi Bali, saat pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan sosialisasi rabies dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional pada tanggal 3 Desember.
Ni Ketut Leni Astiti, yang pernah mengalami digigit anjing pada tahun 2020, menyadari betapa pentingnya pencegahan rabies bagi penyandang disabilitas. Dengan menggunakan tongkat untuk berjalan, ia merasa kesulitan untuk berlari atau menghindar ketika akan digigit anjing di bagian betisnya. Setelah membersihkan luka dan berkonsultasi dengan layanan kesehatan, Leni harus menerima suntikan vaksin rabies sebanyak 4 kali selama satu bulan. Pengalaman ini membuatnya menyadari bahwa mobilitas bagi penyandang disabilitas dalam mendapatkan vaksin lengkap bisa menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari pusat layanan kesehatan.
Dengan pemahaman ini, Leni, melalui HWDI, mendukung sosialisasi pencegahan rabies bagi penyandang disabilitas melalui organisasi yang menaunginya. HWDI telah bekerja sama dengan Dinas Sosial, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, serta Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) untuk memberikan sosialisasi pencegahan rabies di beberapa kabupaten di Provinsi Bali, seperti Jembrana, Bangli, Kota Denpasar, dan Karangasem.
Selain menyelenggarakan acara pemeriksaan kesehatan gratis, HWDI secara rutin memberikan layanan kesehatan gratis kepada anggotanya dan penyandang disabilitas secara umum. Mereka juga menyediakan informasi tentang kesehatan perempuan, termasuk kesehatan reproduksi, untuk menjamin kesehatan pribadi mereka. Di Hari Disabilitas Internasional, Leni berharap penyandang disabilitas dapat lebih mudah mengakses informasi kesehatan, menjalani pemeriksaan kesehatan secara dini, dan wanita dengan disabilitas mendapatkan dukungan untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan komunitas.