Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022, Gaung Semangat Orang Muda Dukung Gebyar Vaksinasi COVID-19

Dipublikasikan pada 28 Mei 2024

Gambar Pembuka

img-kc-a088

Vaksinasi COVID-19 Inklusif Pertama di Sulawesi Selatan Menjadi Praktik Baik Kerja Sama Multipihak dan Keterlibatan Lintas Sektor untuk Perbaikan Akses Bagi Kelompok Rentan

Menggaungkan semangat peringatan 94 tahun Sumpah Pemuda di Indonesia, kami ingin berbagi cerita seputar keterlibatan orang muda dalam menjembatani kerja sama multipihak dan lintas sektor di balik layar penyelenggaraan Gebyar Vaksinasi COVID-19 Inklusif di 5 kabupaten di Sulawesi Selatan sepanjang Juni – Juli 2022. Melalui dukungan Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), IDCOMM sebagai mitra AIHSP turut berperan sebagai kolaborator yang mempertemukan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, universitas, organisasi penyandang disabilitas, dan masyarakat di tingkat akar rumput.

Jajaran pihak yang turut bekerja sama antara lain Pemerintah Daerah setempat (Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendidikan dan SLB), Universitas Hasanuddin Makassar, organisasi PKK, serta organisasi penyandang disabilitas seperti Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Pinrang, Pergerakan Disabilitas Indonesia untuk Kesetaraan (PERDIK) Sulsel, Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN), Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI), Komunitas Orangtua Anak dengan Down Syndrome (KOADS), dan masih banyak lagi. Dalam inisiatif ini, AIHSP menginisiasi pertemuan yang mengawal konsolidasi pendataan penyandang disabilitas di berbagai wilayah di Sulawesi Selatan. Kerja sama ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi melalui Bappelitbangda, dan Dinas Kesehatan di tingkat Provinsi.

Harapannya, pendataan yang lebih sensitif terhadap kelompok rentan dapat membantu masyarakat rentan seperti penyandang disabilitas mendapatkan hak mereka, termasuk mengakses layanan dasar seperti vaksinasi COVID-19 dan layanan lainnya. Dalam inisiatif ini, kami juga mendukung penekanan pentingnya akses informasi yang setara bagi kelompok penyandang disabilitas.

Tim panitia vaksinasi COVID-19 inklusif di Gowa (23/7) yang sebagaian besar terdiri dari orang muda berkumpul pada sesi rapat persiapan pagi hari sebelum kegiatan dimulai.

img-kc-a088a

Tim panitia vaksinasi COVID-19 inklusif di Gowa (23/7) yang sebagaian besar terdiri dari orang muda berkumpul pada sesi rapat persiapan pagi hari sebelum kegiatan dimulai.

Kerjasama ini kemudian tertuang dalam Gebyar Pekan Vaksinasi COVID-19 Inklusif di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Maros, Enrekang, Pinrang, Gowa dan Bone. Selama kegiatan tersebut berlangsung, setidaknya ada 760 orang yang divaksinasi. Termasuk diantaranya 371 perempuan, 186 penyandang disabilitas, dan 32 lansia. Selain itu, 152 orang juga tercatat mengakses layanan pencatatan sipil yang disediakan bersamaan dengan vaksinasi.

Zakia, salah satu panitia juga pengurus muda PERDIK Sulawesi Selatan yang yang aktif terlibat sejak persiapan, sangat mengapresiasi proses kegiatan yang melibatkan penyandang disabilitas sejak awal. Ia menegaskan, hal ini merupakan model partisipasi yang selama ini selalu diidam-idamkan oleh para penyandang disabilitas.

“Ada prinsip di kalangan penyandang disabilitas yaitu ‘nothing about us without us’”, ungkapnya.

“Pembuatan panduan penyelenggaraan kegiatan vaksinasi Covid-19 yang inklusif ini, sejak awal telah melibatkan rekan-rekan dengan ragam disabilitas yang berbeda-beda dan berasal dari berbagai organisasi penyandang disabilitas,” jelas Zakia.

Seorang peserta tuli di Bone (21/7) ‘mendengarkan’ seorang juru Bahasa isyarat menerjemahkan prosedur pemberian vaksin COVID-19 yang disampaikan oleh dokter.

img-kc-a088b

Seorang peserta tuli di Bone (21/7) ‘mendengarkan’ seorang juru Bahasa isyarat menerjemahkan prosedur pemberian vaksin COVID-19 yang disampaikan oleh dokter.

Bronwyn Robins, Konsul Jenderal di Konsulat Jenderal Australia di Makassar di kesempatan yang berbeda menunjukkan apresiasinya terhadap upaya ini. Meskipun dalam skala kecil, inisiatif dalam menyediakan layanan vaksinasi yang benar-benar inklusif ini mampu mendorong Dinas Kesehatan Provinsi untuk mengadaptasi dan mereplikasi model ini di 24 kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan.

“Dari pengalaman ini kita dapat melihat pentingnya kerja sama semua pihak,” ujarnya.

Berhasilnya penyelenggaraan kegiatan ini tak lepas dari dorongan semangat para orang muda yang terlibat, seperti teman-teman dari organisasi penyandang disabilitas dan Universitas Hasannudin. Kekuatan komunitas akar rumput menggaungkan promosi kegiatan ini hingga ke berbagai kecamatan. Menjangkau para penyandang disabilitas yang sebelumnya tak terdeteksi oleh ‘radar’ kami.

Seorang vaksinator sedang menyuntikkan vaksin COVID-19 di Rumah Jabatan Bupati Enrekang (17/7) yang dipenuhi saudara-saudari penyandang disabilitas dan lansia yang antusias menyambut inisiatif ini.

img-kc-a088c

Seorang vaksinator sedang menyuntikkan vaksin COVID-19 di Rumah Jabatan Bupati Enrekang (17/7) yang dipenuhi saudara-saudari penyandang disabilitas dan lansia yang antusias menyambut inisiatif ini.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Arman Bausat, Sp.B, Sp.OT menyatakan pihaknya telah menyusun panduan penyelenggaraan vaksinasi COVID-19 yang inklusif bersama sejumlah organisasi penyandang disabilitas, dimana para tenaga kesehatan belajar banyak mengenai cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas.

“Pemahaman baru bagi tenaga kesehatan tentang etika berinteraksi dengan kelompok penyandang disabilitas dan lansia ini, sama pentingnya dengan pencapaian target jumlah penerima vaksin,” ungkapnya membenarkan akan adanya sosialisasi pesan pembelajaran ini kepada seluruh kantor dinas di seluruh kabupaten/kota.

Sebagai penutup, Team Leader AIHSP, John Leigh menekankan pentingnya upaya ini untuk masa depan ketahanan kesehatan nasional di Indonesia yang lebih menyeluruh dalam kerangka One Health.

“Kita belum terlindungi bila belum semua orang terlindungi. Pemenuhan kebutuhan informasi publik terkait komunikasi risiko yang lebih aksesibel dan inklusif harus diupayakan semua pihak,” tutur John.

“Ini demi memastikan semua orang dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan yang berbeda, seperti penyandang disabilitas, lansia, perempuan dan kelompok rentan lainnya dapat mengakses informasi dan layanan publik dengan tepat dan nyaman.”

(17/7) Tim panitia penyelenggara dan sejumlah peserta vaksinasi COVID-19 berfoto bersama di beranda Rujab Bupati Enrekang merayakan berkumpulnya teman-teman penyandang ragam disabilitas di hari itu.

img-kc-a088

(17/7) Tim panitia penyelenggara dan sejumlah peserta vaksinasi COVID-19 berfoto bersama di beranda Rujab Bupati Enrekang merayakan berkumpulnya teman-teman penyandang ragam disabilitas di hari itu.

Bagikan Tautan