Gubernur Bali Optimis Program AIHSP dapat Membantu Menghidupkan Kembali Pariwisata
Dipublikasikan pada 28 Mei 2024
Gubernur Bali Wayan Koster telah menyatakan keyakinannya bahwa Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) akan mendukung program pariwisata yang ada di provinsinya.
Gubernur menyatakan optimismenya atas kemitraan strategis AIHSP dalam sambutan pembukaannya pada pertemuan virtual dengan program AIHSP pada 8 Maret 2021.
Kemitraan strategis antara pemerintah Australia dan Indonesia, AIHSP adalah program 5 tahun yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional di Indonesia dengan menerapkan pendekatan terpadu terhadap masalah kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
“Saya menyambut baik rencana kerja yang disampaikan pada pertemuan ini mengenai kerja sama antara pemerintah Australia dan Indonesia, khususnya di bidang ketahanan kesehatan,” kata Gubernur Koster.
“Program kemitraan ini sangat penting bagi Bali karena sejalan dengan visi kami untuk membangun Bali, dengan menjaga keseimbangan yang harmonis untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan bahagia bagi masyarakatnya.”
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Konsul Jenderal Australia di Bali, Majell Hind. Ibu Hind menyatakan apresiasinya yang kuat atas proses diskusi yang komprehensif dan menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam langkah proses selanjutnya.
“Kami siap bekerja di Bali dan siap membantu program AIHSP berjalan dengan baik,” ujarnya.
Disampaikan bahwa pada tahun 2019, jumlah pengunjung Australia ke Bali mencapai lebih dari 1,2 juta—proporsi terbesar wisman ke provinsi Indonesia—dan program AIHSP diharapkan dapat mendukung program revitalisasi pariwisata yang sedang dicanangkan.
“Fokus kami untuk pengembangan pariwisata ke depan adalah pariwisata berbasis budaya, menciptakan pariwisata yang berkualitas dan sehat,” kata Gubernur Koster.
“Apalagi saat ini kita sedang dilanda pandemi, inilah momentum yang dibutuhkan bagi kita untuk mengelola pariwisata Bali secara komprehensif. Ini tidak hanya akan berfokus pada kualitas budaya, tetapi juga akan berorientasi pada ketahanan kesehatan.”
Gubernur menyatakan bahwa kerjasama dengan AIHSP akan mendukung kerja yang telah dilakukan melalui Peraturan Daerah tentang Standar Penyelenggaraan Kesehatan di Bali dan peraturan gubernur tentang pengembangan pelaksanaan kesehatan tradisional di Bali.
“Rumah sakit milik pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali.”
Gubernur Koster meminta kepala Dinas Kesehatan provinsi, Badan Penanggulangan Bencana provinsi, Dinas Pertanian provinsi, dan Dinas Lingkungan untuk segera menjalin kerja sama dengan tim AIHSP agar implementasi dapat berjalan lebih cepat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Australia yang terus bekerja sama dan membangun hubungan positif antara lembaga Australia dan Indonesia, khususnya dengan kami, Pemerintah Provinsi Bali,” kata Gubernur Koster.
“Kita bisa segera mulai bekerja melalui koordinasi dan komunikasi yang intensif.”
Fase pertama program AIHSP memiliki enam tujuan mendasar yang ditujukan untuk memperkuat: sistem surveilans penyakit; koordinasi sistem informasi yang terintegrasi; kapasitas laboratorium baik di laboratorium kesehatan masyarakat maupun di rumah sakit; kapasitas sumber daya manusia di tingkat nasional dan daerah; dan keterlibatan masyarakat dalam ketahanan kesehatan.
Program ini awalnya menargetkan empat provinsi di Indonesia: Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Yogyakarta. Tahap percontohan ini kemudian akan dievaluasi untuk diterapkan di provinsi lain.