Australia Dukung Indonesia Kontrol Wabah Rabies di NTT
Dipublikasikan pada 2 Mei 2024
Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia bekerja sama untuk membantu mengendalikan penyebaran wabah rabies yang baru-baru ini melanda pulau Timor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan melatih para vaksinator, mengembangkan kapasitas pengujian laboratorium, mengembangkan dan menyebarluaskan Informasi, Edukasi, dan Materi Komunikasi (KIE) dan distribusi vaksin rabies.
Pada tahun 2023, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian mengalokasikan vaksin rabies senilai Rp6,92 miliar secara nasional, namun jumlah vaksin yang tersedia tidak mencukupi untuk mengendalikan penyakit tersebut. Untuk mendukung tanggap darurat, Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan dukungan Pemerintah Australia akan memberikan tambahan vaksin rabies ke daerah-daerah yang kasusnya meningkat, termasuk di NTT. Tujuannya adalah untuk mencapai ‘kekebalan kelompok’ yang berkelanjutan, yaitu lebih dari 70% anjing divaksinasi, untuk menghentikan peredaran virus dan penyebaran penyakit.
Pada Februari 2023, Pemerintah Australia juga telah mendonasikan alat deteksi bernama Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) kepada Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memungkinkan diagnosis penyakit African Swine Fever (ASF) lebih cepat, dan peralatan ini juga dapat digunakan untuk secara cepat mendiagnosa penyakit lain seperti rabies, Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) dan lain-lain tergantung pada ketersediaan reagent test.
Pemerintah Australia juga terus mendukung pengembangan iSIKHNAS, sistem informasi kesehatan hewan nasional, yang mampu memberikan peringatan dini terhadap ancaman yang muncul dan memantau kemajuan dalam tanggap darurat dan pengendalian penyakit. Kasus rabies di TTS telah dipetakan menggunakan iSIKHNAS dan ini mendukung penargetan tindakan pengendalian ke desa-desa berisiko tinggi. Sistem informasi iSIKHNAS diakui sebagai salah satu sistem terbaik dan terlengkap secara global.
Dukungan Pemerintah Australia terhadap wabah rabies di Nusa Tenggara Timur diimplementasikan melalui Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP). Pemerintah Indonesia baik ditingkat nasional maupun daerah telah menyampaikan apresiasinya atas respon cepat Pemerintah Australia dalam menanggapi wabah rabies di Pulau Timor.