AIHSP Menerima Penghargaan Tingkat Menteri atas Dukungannya dalam Mempromosikan Komunikasi Resiko dan Vaksinasi COVID-19 yang Inklusif
Dipublikasikan pada 28 Mei 2024
Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, atas dukungannya dalam mempromosikan tindakan preventif dan vaksinasi inklusif selama pandemi COVID-19.
Apresiasi tersebut diberikan pada 1 Februari 2023 sebagai bagian dari apresiasi Menteri Kesehatan kepada kelompok kerja Risk Communication and Community Empowerment (RCCE) Indonesia dalam memitigasi risiko dan dampak COVID-19.
Dukungan yang diberikan Pemerintah Australia melalui AIHSP adalah penerapan berbagai pendekatan komunikasi risiko untuk mempromosikan vaksinasi inklusif bagi berbagai kelompok marjinal di Indonesia, termasuk penyandang disabilitas dan lansia.
Pendekatan tersebut antara lain pelibatan kelompok masyarakat untuk ikut memproduksi dan ikut mendistribusikan materi komunikasi yang ramah bagi penyandang disabilitas, misalnya bagi penyandang tuna rungu atau buta (seperti Lagu cinta mama untuk Sida: pesan protokol kesehatan dalam bahasa isyarat ); distribusi artikel dan opini di media massa; dan diskusi terfokus dengan pejabat tinggi pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten untuk mempromosikan pentingnya vaksinasi inklusif;
AIHSP juga telah melakukan proyek percontohan vaksinasi inklusif COVID-19. Inisiatif ini telah menjangkau 183.369 orang dan 23.282 lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas di Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Tengah, dan Yogyakarta mulai April 2022.
Menteri Budi Sadikin dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pokja RCCE karena Pemerintah Indonesia membutuhkan bantuan dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan masyarakat Indonesia mengetahui dengan baik tentang berbagai risiko kesehatan sehingga dapat melindungi diri dan keluarganya. “Indonesia rawan krisis kesehatan dan wabah penyakit. Tidak hanya COVID-19, saat ini kita juga menghadapi peningkatan kasus Diabetes dan Kanker Payudara, dan masyarakat Indonesia perlu mengetahui informasi risiko terkait sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri, ”tandasnya.